Minggu, 06 Oktober 2013

Kewirausahaan

Kewirausahaan (Inggris: Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.[rujukan?] Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.[rujukan?] Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.[rujukan?]
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment).[rujukan?] Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu.[rujukan?] Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian.[rujukan?] Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya[rujukan?] dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.[rujukan?]Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.


Peran Wirausaha Dalam Perekonomian Nasional

Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi berkurang.
Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.
Seorang wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:
  • Menciptakan lapangan kerja
  • Mengurangi pengangguran
  • Meningkatkan pendapatan masyarakat
  • Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
  • Meningkatkan produktivitas nasional

SUMBER: http://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan

Rabu, 02 Oktober 2013

Kewirausahaan Di Indonesia

 
Di Indonesia perkembangan wirausaha sangat kecil, berkisar di angka 0,18 % dari total jumlah penduduk. Ironis memang mengingat banyaknya potensi yang tersedia di bumi Indonesia ini (sumber daya alam), begitu melimpah untuk dijadikan suatu produk yang bagus. Sebut saja hasil hutan seperti kayu dan rotan yang bisa dikembangkan menjadi property rumah tangga seperti meja, kursi, tongkat, dan macam-macam yang lainnya.
Lambatnya perkembangan wirausaha di Indonesia dipengaruhi oleh seberapa besar perhatian pemerintah terhadap masyarakatnya. Lihat saja pemerintah kita saat ini. Apakah mereka mengajak menggunakan produk dalam negeri ? dapat kita ambil contoh dari salah satu kebijakan pemerintah yakni, mengimpor garam. Apakah pantas negaradengan produktivitas garam mencapai 120 ton, bahkan berpotensi hingga 200 ton per hektar dalam musim panen mengimpor garam dari luar. 
Pemerintah saat ini hanya mencari jalan paling mudah tanpa menghiraukan prestasi dan harga diri. Yang penting, tujuan diri sendiri atau kelompok tercapai maka ini akan membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara. Rakyat menjadi kehilangan harapan dan kepercayaan. Rakyat menjadi putus asa tidak tahu lagi kepada siapa mereka mengadukan nasibnya. Ini mungkin yang menjadikan masyarakat frustrasi karena ruang untuk mengembangkan kewirusahaannya tidak ada lagi.
Akhirnya, kita harus sadar dan mau mengobati penyakit sosial yang melemahkan bangsa yang sekarang banyak diidap oleh pejabat pemerintahan dan pejabat negara yaitu sifat tidak percaya kepada diri sendiri. Rendahnya empati dan kepedulian terhadap kehidupan rakyat kecil, terutama dalam berekonomi telah menjadikan kewirausahaan masyarakat pelan-pelan mati dan akhirnya kita menuju menjadi bangsa kuli dan kuli di antara semua bangsa.
Bung Karno pernah mengatakan, "Berdikari, berdiri di atas kaki sendiri". Pernyataan tersebut kini masih terasa relevan. Kewirausahaan masyarakat adalah sebagai wahana untuk mengembangkan semangat berdikari. India dengan Swadeshi berhasil mandiri. Kita mempunyai segalanya, maka mewujudkan kemandirian nasional di bidang ekonomi adalah sebuah keniscayaan.
Lantas bagaimana solusinya ?
Menurut Prof. Ryas Rasyid fungsi pemerintahan dibagi menjadi empat bagian yaitu pelayanan (public service), pembangunan (development), pemberdayaan (empowering), dan pengaturan (regulation). Salah satu keberhasilan suatu negara bukan hanya terletak pada pemerintah yang dinamis dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugasnya namun juga mampu membangkitkan partisipasi masyarakat agar masyarakat juga mampu berperan aktif dalam mengembangkan kapasitas bangsa pada berbagai bidang khususnya dalam bidang ekonomi yang menyangkut kesejahteraan umum dengan berbagai cara yang dilakukan pemerintah salah satunya adalah dengan cara memberikan pandangan tentang betapa pentingnya berwirausaha, betapa menguntungkan dan menjanjikannya hal ini.
Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat menurut penulis dapat dikatakan susah-susah gampang bergantung pada kepekaan pemerintah memberikan stimulus kepada masyarakat agar dapat berpikir dinamis dan revolusioner. Seni kepemimpinan yang baik dalam memimpin organisasi pemerintahan akan membantu dalam pelaksanaannya yang pada akhirnya akan berimplikasi pada kemampuan pemerintah dalam mempengaruhi masyarakat untuk segera bergerak lebih maju. Siapa saja dapat melakukan hal ini hanya bergantung pada keinginan, konsistensi, dan ketulusan dalam menjalani proses untuk mencapai tujuan bersama.
Di lain sisi, pemerintah hendaknya juga memberdayakan masyarakat berwirausaha, agar mereka yang telah merintis usaha-usaha tersebut tidak mati atau gulung tikar. Apa salahnya jika pemerintah memberikan bantuan kepada pengusaha-pengusaha kecil untuk dapat terus bertahan bahkan untuk meningkatkan usahanya trersebut. Sebab itulah butuh pemerintah yang mendukung masyarakat wirausaha dengan cara membeli atau menggunakan produk-produk lokal tersebut. Jangan hanya mau gampang saja dengan mengimpor.
Penulis menganalisa apabila masyarakat sudah dalam kondisi mandiri maka akan menimbulkan berbagai dampak positif khususnya dalam kesejahteraan sosial. Berbagai permasalahan yang muncul di negeri ini bersumber pada angka pengangguran yang tinggi (unemployement level), tingkat pendapatan perkapita yang tergolong masih rendah, kesenjangan ekonomi, dan permasalahan-permasalahan lain terkait kesejahteraan yang dapat diatasi dengan kemandirian masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan, salah satunya adalah dengan cara membuka lapangan pekerjaan sendiri dengan kepekaan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia. 

SUMBER: http://adieth12.blogspot.com/2012/04/kewirausahaan-di-indonesia.html