Senin, 25 November 2013

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN, RENTABILITAS, DAN SOLVABILITAS

1. Rentabilitas

Rentabilitas  suatu  perusahaan  menunjukkan   perbandingan antara  laba  dengan aktiva   atau modal  yang menghasilkan  laba tersebut. Dengan kata  lain rentabilitas  adalah  kemampuan  suatu perusahaan  untuk menghasilkan laba  selama  periode  tertentu (Bambang Riyanto, 1997,     hal 35).

 2. SOLVABILITAS
Solvabilitas perusahaan menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajiban finansiilnya jika dilikuidasikan. Bila sebuah perusahaan  dilikuidasikan, apakah kekayaan yang dimiliki perusahaan tersebut cukup untuk memenuhi seluruh utang-utangnya. Jadi, solvabilitas dimaksudkan sebagai kemampuan statu perusahaan membayar semua utang-utangnya.

 LAPORAN KEUANGAN
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk
PER 2009/2010
 A.      Current Ratio
Current  Ratio adalah perbandingan  antara  aktiva lancar  dan utang  lancar (Miswanto dan Eko Widodo, 1998, hal 83).
Rumus  :
Current ratio = (Aktiva Lancar / hutang lancar) X 100%
Hasil dari data laporan keuangan :
Current ratio tahun 2010  = ( Rp.14.873.999 / Rp. 12.460.512) x 100%
                                          = 1,193 %
Current ratio tahun 2009  = ( Rp. 14.040.719 / Rp. 13.648.759) x 100%
                                          = 1,028 %
Current  ratio  menunjukkan  kemampuan  perusahaan  untuk  membayar  utangnya  yang harus  segera  dipenuhi dengan mengunakan aktiva lancar yang dimilikinya.
B.      Cash Ratio  (Ratio Immediate Solvency)
Aktiva  perusahaan  yang paling  likuid  adalah  kas  dan  surat   berharga. Cash  ratio  menunjukkan  kemampuan  perusahaan  untuk membayar  utang  jangka  pendek  dengan  kas  dan surat  berharga  yang dapat   segera  diuangkan. Tidak terdapat  standar  likuiditas  untuk  cash  ratio sehingga  penilaiannya  tergantung  pada  kebijakan   manajemen.
Rumus  :
Cash Ratio = (Aktiva Lancar / Pinjaman Jangka Pendek) x 100%
Hasil dari data laporan keuangan :
Cash ratio tahun 2010      = (Rp. 14.873.999 / Rp. 4.643.808) x 100%
                                          = 3,202 %
Cash ratio tahun 2009      = (Rp.14.040.719 / Rp.6.021.903) x 100%
                                          = 2,331 %
C.      Quick Ratio (Acid Test Ratio)
Quick ratio  merupakan rasio  antara   aktiva  lancar  sesudah dikurangi  persediaan  dengan  hutang lancar. Rasio ini  menunjukkan  besarnya  alat  likuid   yang paling cepat   bisa  digunakan  untuk melunasi     hutang lancar.  Persediaan  dianggap aktiva   lancar  yang paling   tidak lancar, sebab  untuk menjadi    uang tunai  (kas)  memerlukan  dua  langkah  yakni   menjadi piutang  terlebih dulu  sebelum menjadi kas.
Rumus :
Quick Ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan) / Hutang lancar)) x 100%
Hasil dari data laporan keuangan :
Quick Ratio tahun 2010    = ((Rp. 14.873.999 – Rp.5.035.658) / 12.460.512)) x 100%
                                          = 0,789 %
Quick Ration tahun 2009  = ((Rp.14.040.719-Rp.6.137.113) / 13.648.759)) x 100%
                                          = 0,57 %
2.         Ratio Solvabilitas
Solvabilitas  suatu  perusahaan  menunjukkan  kemampuan  perusahaan  untuk  memenuhi  segala kewajiban   finansialnya  apabila  sekiranya   perusahaan  tersebut  pada saat itu  dilikuidasikan (Bambang Riyanto, 1995, hal 32).
Suatu  perusahaan yang solvable belum tentu likuid dan sebaliknya sebuah perusahaan yang insolvable belum tentu likuid.
Dalam  hubungan antara  likuiditas  dan solvabilitas  ada empat   kemungkinan  yang dapat   dialami  oleh perusahaan yaitu :
a.     Perusahaan yang likuid  tetapi insolvable
b.     Perusahaan  yang likuid  dan solvable
c.     Perusahaan yang solvabel  tetapi ilikuid
d.    Perusahaan  yang insolvabel  dan ilikuid
Tingkat   solvabilitas  diukur  dengan beberapa   rasio,  yaitu :
a.          Total Debt to Equity Ratio
Rumus:
Total Debt to Equity Ratio = (Total Hutang / Ekuitas Pemegang Saham) x 100%
Hasil dari data laporan keuangan :
Total Debt to Equity ratio 2010       = (Rp.25.786.846 / Rp.10.743.420) x 100%
                                                         = 2,4%
Total Debt to Equity Ratio 2009      = (Rp.26.640.979 / Rp. 8.814.386) x 100%
                                                         = 3,02%
b.          Total Debt  to Asset  Ratio
Rumus :
Total Debt  to Asset  Ratio = (Total Hutang / Total aktiva) x 100%
Hasil dari data laporan keuangan :
Total Debt  to Asset  Ratio 2010      = (Rp.25.786.846 / Rp.42.072.894) x 100%
                                                         = 0,612%
Total Debt  to Asset  Ratio 2009      = (Rp.26.640.979 / Rp.40.324.780) x 100%
                                                         = 0,660%
Makin kecil  prosentase ratio  ini berarti  makin    cepat perusahaan menjadi insolvabel. Tingkat   solvabilitas  dapat  dipertinggi  hanya dengan  jalan penambahan  modal sendiri dengan alternatif  sebagai berikut :
·         Menambah  aktiva tanpa  menambah  utang atau   menambah  aktiva relatif  lebih besar  daripada  bertambahannya  hutang.
·         Mengurangi  hutang  tanpa   mengurangi  aktiva  atau mengurangi  hutang  relatif  besar  daripada  berkurangnya  aktiva.
3.         Rasio  Rentabilitas
Rentabilitas  suatu  perusahaan  menunjukkan   perbandingan antara  laba  dengan aktiva   atau modal  yang menghasilkan  laba tersebut. Dengan kata  lain rentabilitas  adalah  kemampuan  suatu perusahaan  untuk menghasilkan laba  selama  periode  tertentu (Bambang Riyanto, 1997,     hal 35).
Adapun  cara penilaian  Rentabilitas  adalah :
a.      Gross Provit Margin (Margin Laba Kotor)
Rumus :
GPM = (Laba Kotor / Penjualan Bersih) x 100%
Hasil dari data laporan keuangan :
GPM tahun 2010        = (Rp. 5.882.213 / Rp. 18.122.582) x 100 %
                                   = 0,324 %
GPM tahun 2009        = (Rp.4.721.119 / Rp. 18.077.450) x 100%
                                   = 0,261%

b.      Net Profit Margin (Margin laba kotor)
Rumus :
NPM = (Laba setelah pajak / Total Aktiva) x 100%
Hasil dari data laporan keuangan :
NPM tahun 2010        = (Rp. 1.795.697 / Rp.18.122.582) x 100%
                                   = 0,099%
NPM tahun 2009        = (Rp. 1.203.519 / Rp. 18.077.450) x 100%
                                                = 0,066%

c.       Earning Power of Total Investment
Rumus :
EPTI = (Laba sebelum pajak / total aktiva) x 100%
Hasil dari data laporan keuangan :
EPTI tahun 2010         = (Rp. 2.511.764 / Rp.42.672.894) x 100%
                                   = 0,058%
EPTI tahun 2009         = (Rp.1.789.737 / Rp.40.324.780) x 100%
                                   = 0,044%
d.      Return On Equity (Pengembalian Atas Equitas)
Rumus :
ROE = (Laba setelah pajak / ekuitas pemegang saham) x 100%
Hasil dari data laporan keuangan :
ROE tahun 2010         = (Rp. 1.795.697 / Rp. 10.743.420) x 100%
                                   = 0,167%
ROE tahun 2009         = (Rp.1.203.519 / Rp, 8.814.386) x 100%

Rabu, 06 November 2013

Tutorial membuat logo 67 tahun kemerdekaan indonesia

Cara membuat logo 67

    a. Membuat angka 6:


   Buat 1 persi panjang dan 2 lingkaran (besar dan kecil)


    Lalu gabungkan lingkaran besar dengan persegi panjang seperti diatas

    Kemudian hasil gabungan gambar tadi di blok, sesudah itu klik weld


   Masukkan lingkaran kecil kedalam gambar yang sudah di weld


   Buat lingkaran lagi untuk disisipkan diantara angka 6 seperti gambar diatas


   Klik Freehand tool --> Polylinetool untuk membuat garis miring di angka 6


   Hasil dari garis yang ada didalam angka 6 pada "hairline" diubah menjadi "4,0 pt" (lihat pada gambar)

   Pilih outline pen pada toolbox outline tool untuk mengedit garis dan warna pada garis dalam angka 6


   Ini hasil dari angka 6


    b. Membuat angka "7"


   Buat 2 persegi panjang (panjang dan pendek)


   Atur kedua persegi panjang tersebut hingga membentuk angka 7 atau ikuti gambar diatas


   Blok hasil bentuk angka 7 tersebut kemudian klik "weld"



   Hasil dari weld kemudian gunakan toolbox freehand tool > pilih polyline tool untuk membuat garis dalam   angka 7




   Kemudian hasil dari polyline diubah pada "hairline" menjadi "4,0 pt"

    Pilih outline pen pada toolbox outline tool untuk mengedit garis dan warna pada garis dalam angka 7


    Ini adalah hasil dari angka 7 yang sudah kita buat (padahal gue yang buat lu yg niruin) hahaha


   c. Membuat bendera Indonesia


    Buatlah sebuah persegi


    Klik kanan pada persegi tersebut kemudian pilih "Convert to Curve"


    Pilih shape tool pada toolbox


    Klik pada sisi tengah atas bagian persegi kemudian klik "convert line to curve"


    Hasil dari convert line to curve tersebut kemudian dibuat seperti pada gambar. Lalu pada sudut atas kiri gambar dan sudut bawah kanan gambar diberi "make node smooth"


   Jika editan bendera sudah sesuai selera kemudian di copast untuk disatukan seperti pada gambar diatas dan diberi warna


    Ini adalah hasil akhir dari editan bendera Indonesia.

    d. Membuat teks "KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA"


    Buat satu lingkaran dan teks bertuliskan "KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA"


    Pada teks "KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA" klik "Text" pada menu bar > klik "Fit Text To Path". Kemudian akan muncul arah panah hitam besar lalu arahkan ke lingkaran tersebut


    Setelah teks diarahkan kemudian klik "Place On Other Side" pada teks (lihat tanda merah)


    Klik "Text Placement" (lihat tanda merah) kemudian pilih urutan nomor 3


    Hapus lingkaran dan hasilnya akan menjadi seperti ini


HASIL AKHIR
Selesaaai~

Persaingan bisnis antara Blackberry dengan Android

Perang antar pengguna gadget semakin memanas. Baik di dalam maupun di luar negeri, para pengguna gadget senantiasa membanggakan gadgetnya masing-masing. Sebut saja seperti pengguna Blackberry dan Android. Siapa yang tidak mengenal Blackberry atau Android? Smartphone yang kini telah menjadi trend dikalangan masyarakat dalam berbagai usia, baik tua maupun muda wajib memiliki piranti canggih ini. Baik Blackberry maupun Android tentulah memiliki kelebihan masing-masing yang dapat menarik hati para peminatnya.
Android saat ini memang sedang menjadi trend topik dikalangan masyarakat. Smartphone yang satu ini disebut-sebut sebagai saingan terberat Blackberry. Hal ini dikarenakan Android memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan Blackberry, diantaranya adalah :
1.   Performance
 -BlackBerry : cepat dan stabil. 
-Android : kurang begitu cepan untuk instan mesage
2.   Baterai
-  BlackBerry : umur baterai Blackberry memang luar biasa. walaupun handpone ini di gunakan untuk standby online tetapi masih jauh lebih hemat dari pada android.
-  Android : tergolong boros. coba saja anda lakukan stanby online pada semua aplikasi chating pasti langsung habis.
3.   Email
-  Blackberry : email pada Blackberry memang menjadi andalan RIM. Gmail pada Blackberry pun telah dioptimalkan fungsinya, tapi tentu saja tidak sebaik pada Android.
-  Android : di sisi ini saja android bisa bangga karena dapat dukungan dari google
4.   User Interface (UI)
-  Blackberry : mudah dan sangat menarik :siapa yang tidak suka dengan blackberry, keypad yang berbentuk querty juga sangat menjadi trend.
-  Android : sangat susah : lihat saja saat anda tergesa-gesa dengan touchscreenya pasti anda akan dibuat kesal.
5.   Web Browsing
-  Blackberry : biasa saja .
-  Android : disinilah letak kelebihan Android. Android menjadi pemenang jika dibandingkan dengan semua mobile OS. Jika membandingkan web browsing pada Android dengan BlackBerry, seperti siang dan malam saja. Jauh berbeda.
6.   Aplikasi
-  Blackberry : BlackBerry memang memiliki segudang aplikasi, cari aja di blackberry market semua orang juga tahu blackberry penyedia aplikasi terbanyak
-  Android : Semakin banyak aplikasi yang dulunya hanya ada di iOS, kini sudah ada versi Android-nya.


Setiap gadget mempunyai kelebihannya masing-masing. Tentunya keputusan setiap orang dalam memilih gadget harus kita hargai, karena setiap orang memiliki kebutuhan dan minatnya masing-masing yang tidak dapat kita paksakan satu sama lain. Jadi, pilih Blackberry atau Android, keduanya tetaplah alat komunikasi yang membantu kita dalam beraktivitas sehari-hari.